Article

Wajib Tahu: Pilihan Bahan Apron & Jenis Apron Sebelum Membeli

bahan-apron

Setelah mempelajari apa itu apron dan juga fungsinya pada artikel sebelumnya, sekarang mari kita bahas macam-macam bahan yang digunakan untuk membuat apron dan jenis-jenis Apron.

Umumnya, ada 7 jenis bahan  yang digunakan untuk membuat apron yaitu kain katun, kanvas, parasut polyester, vinyl/plastik, rayon, linen, dan denim. Ketujuh bahan ini memiliki karakteristik, kelebihan, dan kekurangan masing-masing yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan.

Sebelum membeli, pastikan kamu mengetahui bahan apron apa yang cocok dengan kebutuhanmu, serta jenis / tipe apron yang sesuai seleramu. Yuk kita bahas lebih dalam terkait bahan dan jenis-jenis apron pada artikel berikut

Jenis-Jenis Apron 

Secara umum, terdapat tiga jenis apron yaitu Half Apron, Full Apron, dan juga Long Apron. Apron mana yang lebih sesuai dengan kebutuhanmu? Cek di bawah ini:

1. Half Apron (Apron Setengah Badan)

half-apron

Apron setengah badan, juga dikenal sebagai waist apron, biasanya menutupi bagian depan tubuh dari pinggang ke bawah. Apron ini sering digunakan di industri makanan, restoran, kafe, atau layanan makanan lainnya. Kalau kamu membutuhkan  perlindungan untuk bagian bawah tubuh tanpa terbatasi gerakan lengan, apron jenis ini cocok untuk kamu 

2. Full Apron (Apron Penuh)

full-apron

Full Apron atau yang juga dikenal sebagai bib apron yang menutupi area dada dan pinggang. Apron ini memiliki tali yang dikalungkan di belakang leher untuk menutupi seluruh bagian depan tubuh dan terdapat tali di bagian pinggang. Apron ini memiliki aplikasi yang cukup luas, mulai dari industri makanan, minuman, hingga kegiatan kerajinan atau pekerjaan yang berisiko terkena tumpahan atau kotoran di seluruh tubuh bagian depan.

3. Long Apron (Apron Panjang)

Apron panjang memiliki panjang yang lebih besar daripada half atau full apron. Panjang long apron dari dada hingga lutut atau lebih panjang hingga betis. Apron ini umumnya digunakan di industri pertanian, pembuatan anggur, atau kegiatan kerajinan tangan yang melibatkan berbagai macam bahan atau cairan.

Dengan perlindungan ekstra bagi tubuh, termasuk kaki dan pakaian bagian bawah, long apron efektif melindungi dari tumpahan atau cipratan yang mungkin terjadi saat bekerja.

Pilihan Bahan Apron 

Berbagai jenis bahan dapat digunakan dalam pembuatan apron, termasuk katun, kanvas, poliester, atau bahan tahan api. Material yang dipilih tergantung pada penggunaan apron tersebut. Ada enam jenis bahan yang umum digunakan sebagai material pembuatan apron, yaitu:

1. Katun

Katun adalah bahan alami yang populer digunakan untuk apron karena seratnya yang lembut dan nyaman. Selain itu, katun juga memiliki daya serap yang baik sehingga cocok untuk apron yang akan digunakan dalam kegiatan memasak atau pelayanan makanan.

Selain itu, katun mudah dicuci dan memiliki daya tahan yang baik terhadap pemakaian sehari-hari. Tipe kain ini juga breathable, jadi nggak bikin gerah dan tetap mudah bergerak bebas walaupun aktivitasmu sedang padat-padatnya.

2. Kanvas

Kanvas adalah bahan yang lebih tebal dan tahan lama dibandingkan dengan katun. Karakteristik utama kanvas adalah kekuatan dan ketahanannya terhadap aus dan robek. Apron yang terbuat dari kanvas juga cocok digunakan di industri food and beverages, kerajinan (pelukis), dan budidaya tanaman. 

3. Parasut Polyester 

Parasut polyester adalah bahan sintetis yang ringan, tahan air, dan tahan lama, menjadikannya pilihan yang populer untuk apron dalam berbagai industri.

Apron dari parasut polyester memiliki daya tahan yang baik terhadap air, minyak, dan bahan kimia sehingga cocok untuk penggunaan di dapur, profesi penjaga kebersihan, atau kegiatan luar ruangan yang sering terpapar dengan noda. Selain itu, parasut polyester juga mudah dibersihkan dan cepat kering, sehingga memudahkan perawatan apron dalam pemakaian sehari-hari.

4. Vinyl atau Plastik 

Apron dari bahan vinyl atau plastik sering digunakan di industri makanan atau kebersihan karena sifatnya yang tahan air dan mudah dibersihkan. Karakteristik utamanya yaitu tahan terhadap air, minyak, dan bahan kimia, sehingga menjadikannya pilihan yang ideal untuk situasi di mana apron sering terkena tumpahan atau cipratan bahan yang meninggalkan noda. 

Kekurangan bahan ini yaitu lebih gerah dan kurang nyaman untuk dipakai dalam jangka waktu yang lama

5. Rayon

Rayon adalah bahan sintetis yang sering digunakan untuk membuat apron karena sifatnya yang ringan dan mudah diatur. Apron rayon memiliki tekstur yang lembut dan halus, mirip dengan sutra, tetapi lebih terjangkau.

Namun, kamu perlu tau kalau bahan rayon cenderung kurang tahan terhadap kerutan dan kemungkinan mudah bergeser dibandingkan dengan bahan lain seperti katun atau kanvas.

6. Linen

Bahan linen adalah salah satu bahan terbaik untuk apron karena memiliki berbagai karakteristik yang menguntungkan. Apron dari linen biasanya terasa lembut dan nyaman saat dipakai, sehingga cocok untuk penggunaan dalam jangka waktu yang lama.

Linen juga dikenal karena sirkulasi udara yang baik (breathable), sehingga apron dari bahan ini tidak membuat penggunanya merasa terlalu panas. 

Selain itu, linen memiliki daya serap yang baik, sehingga dapat menyerap keringat atau cipratan dengan efisien. Kelebihan lain dari linen adalah daya tahan yang baik terhadap pemakaian berulang dan cuci, jadi akan lebih awet dan ramah lingkungan.

Dengan penampilan yang elegan dan tekstur yang alami, apron dari linen cocok untuk kamu yang butuh bekerja dengan menggunakan apron dalam jangka waktu yang lama, mulai dari chef, barista, maupun waitress.

7. Denim 

Bahan lain yang biasa digunakan untuk pembuatan apron yaitu denim. Bahan denim dikenal karena durabilitas yang tinggi sehingga menghasilkan apron yang lebih awet. Selain itu, denim juga lebih tebal sehingga memberikan perlindungan yang efektif terhadap pakaian yang dikenakan di bawahnya.

Kekuatan utama dari bahan jenis ini yaitu tampilannya yang lebih stylish dibanding dengan bahan jenis lainnya. Hal ini menyebabkan bahan ini sesuai untuk berbagai pekerjaan yang mengutamakan penampilan dan perlindungan, seperti barista, shopkeeper, dan sebagainya.

Meskipun memiliki berbagai keunggulan, apron dari bahan denim juga memiliki sejumlah kekurangan yang perlu dipertimbangkan. Salah satu kelemahannya adalah kain ini cukup berat dibandingkan dengan bahan apron lainnya seperti katun atau kanvas. Hal ini mungkin membuat kamu merasa kurang nyaman jika harus mengenakannya dalam jangka waktu yang lama. 

Selain itu, denim juga cenderung lebih sulit untuk dibersihkan dan membutuhkan perawatan yang lebih teliti dibandingkan dengan bahan jenis lainnya.

Demikian penjelasan terkait jenis-jenis dan pilihan bahan Apron. Apakah kamu masih bingung kira-kira jenis apron apa dan bahan apa yang lebih cocok dengan kebutuhanmu? Tenang, Apronesia siap membantu kamu untuk menemukan apron yang sesuai dengan karaktermu! 

Sebagai produsen apron yang telah melayani lebih dari 1000 klien dan telah menghasilkan lebih dari 8000 apron selama 7 tahun terakhir, Apronesia memiliki pengalaman dan keahlian untuk menyediakan apron berkualitas tinggi untuk berbagai kebutuhanmu. 

Yuk konsultasi kebutuhan apron kamu sekarang dengan customer support Apronesia untuk mendapatkan apron yang kamu banget. Klik di sini untuk terhubung langsung dengan customer support Apronesia